Pages

Jumat, 03 Juni 2011

tak peduli

entah dimana rasa kasih itu.
aku lagi-lagi dengan mudahnya membuat mereka pergi dengan cepat tanpa pamit.
gelap mata untuk kesekian kali.
dengan jenuh tanpa batas, dengan mati rasa tanpa sisa.

mereka berteriak, mencaci, menghakimi tiap laku.
aku?
masih saja acuh bak telingaku tertutup rapat tanpa celah.
entah mereka menangis, mengeluh, membelai lembut aku.
tetap saja, tak ada kata peduli terlontar.
aku sudah cukup dengan kata sakit.
meski aku tahu, sakit yang aku buat tertanam olehku.
atau mungkin, karena mereka yang telah jenuh.

biar sudah,
ada duri mendarah daging.
ada sederet tangis tertahan dalam gumpal darah yang disebut hati.
kali ini aku lepas tangan, kali ini aku menerka perih.
namun kali ini, biar aku sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 03 Juni 2011

tak peduli

entah dimana rasa kasih itu.
aku lagi-lagi dengan mudahnya membuat mereka pergi dengan cepat tanpa pamit.
gelap mata untuk kesekian kali.
dengan jenuh tanpa batas, dengan mati rasa tanpa sisa.

mereka berteriak, mencaci, menghakimi tiap laku.
aku?
masih saja acuh bak telingaku tertutup rapat tanpa celah.
entah mereka menangis, mengeluh, membelai lembut aku.
tetap saja, tak ada kata peduli terlontar.
aku sudah cukup dengan kata sakit.
meski aku tahu, sakit yang aku buat tertanam olehku.
atau mungkin, karena mereka yang telah jenuh.

biar sudah,
ada duri mendarah daging.
ada sederet tangis tertahan dalam gumpal darah yang disebut hati.
kali ini aku lepas tangan, kali ini aku menerka perih.
namun kali ini, biar aku sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.