Pages

Jumat, 03 Juni 2011

tetap saja

dengan sok cuek, tampang tanpa dosa dan tanpa rasa.
aku duduk tegas membiarkan kata demi kata yang harusnya aku cerna dengan hati.
namun, emosi melanda menjadikan dingin penuh beku.

ada sakit yang tatkala harus aku lupa,
namun mendarah daging, mengalir di tiap aliran darah, terekam baik dalam otak yang tak ingin lepas.
mereka katakan jenuh, letih dengan sikap.
aku memang terlalu banyak mau bukan?
namun, bukankah itu menandakan aku masih menjadi manusia?
apa salah?

lagi lagi aku hanya diam.
membiarkan mereka mencaci, menghujat dalam sindir dan amarah.
dan lagi lagi,
aku hanya bersikap seolah tak ada apa apa.
membiarkan segumpal emosi tertanam liar seperti gulma yang bebas.

tak peduli

entah dimana rasa kasih itu.
aku lagi-lagi dengan mudahnya membuat mereka pergi dengan cepat tanpa pamit.
gelap mata untuk kesekian kali.
dengan jenuh tanpa batas, dengan mati rasa tanpa sisa.

mereka berteriak, mencaci, menghakimi tiap laku.
aku?
masih saja acuh bak telingaku tertutup rapat tanpa celah.
entah mereka menangis, mengeluh, membelai lembut aku.
tetap saja, tak ada kata peduli terlontar.
aku sudah cukup dengan kata sakit.
meski aku tahu, sakit yang aku buat tertanam olehku.
atau mungkin, karena mereka yang telah jenuh.

biar sudah,
ada duri mendarah daging.
ada sederet tangis tertahan dalam gumpal darah yang disebut hati.
kali ini aku lepas tangan, kali ini aku menerka perih.
namun kali ini, biar aku sendiri.

berhentilah

kali ini menguatkan hati merangkai kata demi kata,
walau nyatanya aku menangis sakit dalam hati.
lagi lagi karna kamu.

dengan bodohnya aku masih mengharap dengan mudahnya kamu kembali.
karena hati memilih kamu untuk kesekian kalinya lagi.
tapi naas,
aku bertindak bodoh lagi dan smuanya kacau.
reflekku hanya bisa memohon, tertunduk lesu lalu menahan tangis.
aku tak ingin malu karena menangisi kamu,
rasanya seperti orang bodoh yang tak bisa terima kenyataan.
dan aku mengerti,
kamu bukan tipe orang yang suka dan tahu aku seperti ini.
aku tak ingin mendengar caci maki protesmu dengan sikap manjaku ini..
cukup sudah.

lagi lagi aku memohon,
tanpa pikir panjang smua terasa sakit.
aku jatuh dalam jurang harap kosongmu.
harapanku sirna untuk kesekian kalinya..
serumit inikah membuat kamu kembali?
padahal jelas begitu sederhana alasan kita tetap bersama,
skalipun balas membalas dendam usai.
perang kita sudah usai, sayang..


kali ini ku cermati kata demi kata yang kamu kirim tadi,
memenuhi inbox hape bunda.
jauh dari sampingku, kamu masih menyimpan peduli..
terima kasih.
tapi egoku mengharap kamu kembali.
cukup sesederhana itu saja, jangan di perumit lagi.
bisakah?
nada smsmu membalas tanyaku dengan tenang dan santai, berbeda dengan kamu yang dulu.
aku makin suka :)
tapi sakitnya menusuk jantung.
kali ini dibuat gila jiwa ragaku karna kamu..
cukup puaskah kamu?
di sisi lain, iseng membuka twit.
ada kamu di TL sayang, aku bahagia lagi, senyumku mengembang jelas dalam muka lusuhku..
lega kataku.
kamu bilang sayang, sekalipun aku tahu ada debat kecil antara pikir dan rasamu.

sudah, hentikan sakit dan munafikmu itu.
bukankah kamu sudah letih?
buat apa bermain topeng dan kata seperti ini terus menerus?
hentikan sayang..
aku ingin smuanya dari awal.
mencintai kamu tanpa bayang bayang sakitku dan sakitmu..

sudahi saja

mataku sudah berat menahan kantuk,
namun kamu masih sliweran, mondar mandir dalam otakku.
dasar hiperaktif.
masih saja dengan tanpa dosa kamu merasuki pikiranku.
tidak jenuhkah?

baru beberapa jam yang lalu aku memohon kamu untuk stay.
namun yang ada hanya debat seru mengumbar janji dan mengobar sakit.
letih kali ini.
aku sudah cukup bermain main dengan kamu dan dia, sayang.
mungkin waktuku salah,
mengumbar kasih saat kamu membenciku.
miris.

hari ini cukup kamu membuat sesak dalam hati.
dalam kata kamu bahagiakan aku tapi dalam hitungan menit dan jam kamu menusuk.
aku bukan layang-layang yang bisa dengan mudahnya kamu tarik ulur..
sudah usailah smua permainan ini.
tiba-tiba kamu menggertak.
dalam hati jelas berhenti aliran darah.
kamu ingin pergi lagi, berhenti memerdulikan aku.
membenci aku dengan sikap egoisku memohon kamu kembali lagi.
tanpa malu tanpa dosa.
letih kamu dengan sikapku, jelasmu.
tak ingin lebih dalam sakit yang kamu rasa.
bukan begitu sayang?

kali ini,
bisa kita hentikan permainan ini?
belum puas dan letihkah kamu?
jangan begini terus..
aku tak mau meninggalkan kamu tanpa alasan jelas memendam sakit.

kembali

sinar bulan tak menyapaku malam ini.
mungkin sudah bosan dia memberi inspirasi tentang kamu tiap aku merindukan kamu.
agaknya dia sudah sadar bahwa kamu kembali lagi.

aku tertawa kecil dalam keheningan malam ini.
teringatkan kamu dan kenangan konyol kita.
namun tiba-tiba tetes air mata luruh kembali.
aku merindukan kamu.
walau rinduku beberapa minggu ini sudah cukup terbayar dengan beberapa menit bertemu kamu di sebuah sudut di sekolah.
wajah manis tenangkan hati. senyum favoritku :)
namun dengan konyolnya aku bersembunyi,
kali ini membiarkan senyum legaku terlukis di wajahku.
rasanya ingin lagi, lebih lama.
berbicara, bercerita banyak tentang banyak hal.
sama seperti dulu.
lagi-lagi ku urungkan niatku.
harus tau waktu sisil :)

kamu memohon,
jangan biarkan tanganku dengan sadar mengirim pesan tak penting lagi.
tapi maaf,
kali ini aku tak bisa.
sadar ataupun tidak,
jemariku tlah otomatis mengirim pesan demi pesan penggambar hati.
maaf yaaa :(

aku bukan juliet yang rela korbankan apapun demi romeonya.
aku cuma sisil.
gadis kecil tak sempurna yang beberapa bulan ini sudah menyiksa batinmu dengan tega.
namun dengan tulus aku meminta,
sedikit gumpalan nori dalam hatimu.
menyisakan tempat untukku berlabuh lagi..
terlalu banyakkah?

karena hujan

mungkin benar katamu, aku bodoh.
cerobohnya aku mengatakan rinduku yang besar padamu tanpa pikir panjang.
lalu dengan mudahnya aku lontarkan kata-kata menyakitkan padanya.
tapi tetap, tanpa sesal ku berhati lega.
sudah bodoh, tak ingin rugi dan disalahkan pula..
gila.

dan kemudian,
entah aku yang berlebihan atau bagaimana,
aku bahagia.
tapi juga sesak yang kurasa..
smuanya jelas, tapi tetap sakit yang kamu rasa.
niatmu makin bulat, meninggalkan aku tanpa kesan sama sekali.
belajar membenciku dan membuatku membenci kamu.
berharap tak saling bertatap muka,
sekalipun kamu tahu ada saja hal yang bisa membuatnya terjadi.

sekali lagi mungkin benar katamu, aku bodoh.
dengan polosnya aku berkata aku menangis, tak inginkan smua terjadi.
tanpa introspeksi diri.
tanpa timbal balik.
lalu hujan turun.
terima kasih Tuhaaaaan, aku bersyukur.

kali ini ku katakan, berhentilah.
beri aku waktu bernafas sejenak, menangis dengan hujan.
tenang dengan derasnya air dan dinginnya sore.

tiba-tiba celetukmu timbulkan amarahku.
"dasar bodoh, sangat amat bodoh menyakiti diri sendiri seperti itu. hentikan niatmu."
tanpa pikir panjangpun ku katakan kamu yang bodoh.
tak membiarkan aku hilangkan sakit karena kamu.
dan dengan teganya menanamkan sakit demi sakit yang tak terhingga.


mataku sembab,
tapi kali ini aku bahagia.
yaa, setidaknya smua tubuhku basah karena tetes-tetes air itu.
yang tak sperti biasanya terasa di pipi saja.
selalu, hujan yang bisa tenangkan aku karena kamu.
layaknya hujan dapat lunturkan keruh pikir dan benakku karena sakit.

sang adam dan rinduku

ku tuliskan kata demi kata untuk kamu ,
malam ini ,
untuk sang adam yang tak bisa ku sentuh lagi .


halo ,
apa kabarmu disana sang adam ?
bahagiakah kamu sekarang tanpa aku ?
apa tlah kau laksanakan kewajibanmu sebagai hambaNya ?
bagaimana harimu ? bahagiakah ?

itu hanya sebatas pertanyaan kecil yang selalu dan tanpa henti ku tanyakan padamu stiap hari .
dalam hati tentunya ..
karena aku tak punya kuasa untuk bertanya ,
karena salahku terlalu besar dan hancurkan hatimu .

wahai sang adam ,
terbesitkah rasa rindu mendalam yang setiap malam ku rasa untukmu ?
kemudian aku menangis ,seperti yang ku katakan padamu .
dengan rasa sakit penyesalan yang tak kunjung aku rasakan pudar .
memejamkan mata beberapa menit sembari menstabilkan denyut jantung dan aliran darah .
namun kala itu smakin dalam aku mengingatmu ,
merasakan smua tentang kamu dan memori konyol kita .
sesak .

wahai sang adam ,
mungkin kamu sedang terbaring nyaman dalam ruang sunyimu ,memaksakan matamu untuk terpejam .
atau mungkin ,
kamu sedang mengumpulkan smangatmu melupakan aku dan smangatmu songsong masa depanmu .
yaa ,
aku mengerti kamu luar dalam ..

mataku tiba-tiba terasa panas ,
pertanda air mata leleh dan akan membasahi pipi .
cepat-cepat ku urungkan niatku ,
mengingat kamu berkata : aku gak suka anak cengeng, yang kuat dong :)
tapi hal itu yang membuat aku smakin kuat ingin menangis ,sesak rasanya .
jika aku menangisi kamu ,di ampunikah aku ?
aku merindukanmu ,wahai sang adam .

nyatamu dalam nyataku

kini ,
dalam detak jantung yang makin kencang .
dalam butiran air mata yang berseluncur ria di pipi .
dalam senyum lusuh menahan sakit .
dalam stiap langkah yang makin tertatih .
kamu ,
slalu datang ,
temani aku dan ubah smuanya .

bahagia yang menyelimuti ,
setiap ku rebahkan diriku .
kesetiaan yang terpupuk indah ,
merajut tali kasih yang tak kan ku biarkan putus .

aku masih menanti ,
saat kamu akan kembali dari pergimu .
saat kamu tersenyum dari sedihmu .
saat kamu lakukan smua hal bersamaku .

aku ,
tak kan pernah jengah dan letih sandarkan hati padamu .
karna ku tahu .
dalam nyatamu ,
aku milikmu , bagian terpenting dalam hidupmu .
dan dalam nyataku ,
kamu tak kan terganti .

dalam hujan

tik tik tik.. rinai hujan basahi kita sore itu.
melewati jalan demi jalan, kendaraan yang lalu lalang.
duduk manis di sebuah becak berdua.
ceritamu ku dengar, tiap kata ku cerna baik.
aku sama, sama seperti kmarin-kmarinnya, masih berlapis rasa nyaman, tanpa rasa sayang yang membungkusnya.
hujan kali ini berbeda buatku.
hujan kali ini tak menyadarkanku tentang suatu hal.
tentang rasaku padamu.
rasa yang dulu mendominasi hatiku yang sebagian besar untukmu.

sejenak aku lupakan tentang perasaanku ini.
aku fokuskan pada gerak gerikmu, tutur katamu, serta wajahmu.
semua sama saat kau bercerita padaku.
cerita yang tak pernah ada bosannya ku dengar, cerita tentang hidupmu yang menurutku menarik.
cerita yang bisa buat tawaku muncul, cerita yang bisa buat rasaku tak padam.
seketika lamunanku berkembang.
ada rasa sakit dan kecewa yang muncul.
dominasi rasa benci membelenggu.

stop! hentikan rasa itu.
aku ingin rasakan lagi masa-masa indahku.
frustasiku karna kamu dulu! cukup!aku sudah tak tahan.aku sedang disampingmu, itu berarti aku harus menempatkan emosiku.
dan itu berarti, aku harus hilangkan rasa-rasa sakit dan sebagainya itu.
ah, pergi sana, menghambat.

dan, aku berhasil.yang aku ingat, hanya ada kamu dan aku, dan rasa yang menyertainya.

karena kamu

: diantara tatap mata yang saling terrbelenggu emosi ,ada rasa yang masih tersimpan ,ada secuil kisah yang tak pernah pudar di hapus waktu .seperti itulah rasaku ,hingga akhirnya aku buang semua rasaku untukmu .aku ,hanya seseorang yang tak pernah bisa jadi milikmu .

aku melangkah pelan, melewati jalan demi jalan..
mereka dan semuanya masih berjalan seperti biasanya, tak terlihat raut kesedihan yang mereka rasa.
sedang aku, masih dalam dinginnya hati, terbelenggu emosi.
egoisme menerjang jiwa, merusak apa yang ada dihadapku.
rasanya muak berkecamuk dalam hati, tegaskan bahwa saat ini aku sakit.

detik demi detik yang aku lalui, terasa hambar.
rasanya kebahagianku terenggut dari satu kata yang dengan mudah goyahkan kekakuan hatiku.
aku, yang masih berjalan disini, masih belum mengerti mengapa ada kata sehebat itu.

duniaku sekarang berhenti,
tapi dalam nyata, tak ada yang berhenti.
rasa sesal bercampur rasa egois, rasa maaf bercampur rasa amarah.
aku merintih sakit.
dia.
huh, mana mungkin dia tau?
mana mungkin dia sadar akan hadirku?
meskipun aku tau, rasaku tak bisa seperti kmarin.

aku, yang terus melangkah tanpa arah.
tak ingin melihat raut wajahnya.
raut wajah yang masih sama, tak berubah.
sama seperti 3 tahun yang lalu.
sekalipun melirik dan melihatmu,
aku ingin tersenyum ikhlas.
ikhlas, karna kamu bahagia.
ikhlas, karna aku sayang kamu.

Preambule

ini blog yang khusus untuk pembaca .
sudah tertata rapi ,  dan mungkin anda semua suka .
selamat membaca , maaf belum sempurna dan hanya berisikan tentang percintaan :)

Jumat, 03 Juni 2011

tetap saja

dengan sok cuek, tampang tanpa dosa dan tanpa rasa.
aku duduk tegas membiarkan kata demi kata yang harusnya aku cerna dengan hati.
namun, emosi melanda menjadikan dingin penuh beku.

ada sakit yang tatkala harus aku lupa,
namun mendarah daging, mengalir di tiap aliran darah, terekam baik dalam otak yang tak ingin lepas.
mereka katakan jenuh, letih dengan sikap.
aku memang terlalu banyak mau bukan?
namun, bukankah itu menandakan aku masih menjadi manusia?
apa salah?

lagi lagi aku hanya diam.
membiarkan mereka mencaci, menghujat dalam sindir dan amarah.
dan lagi lagi,
aku hanya bersikap seolah tak ada apa apa.
membiarkan segumpal emosi tertanam liar seperti gulma yang bebas.

tak peduli

entah dimana rasa kasih itu.
aku lagi-lagi dengan mudahnya membuat mereka pergi dengan cepat tanpa pamit.
gelap mata untuk kesekian kali.
dengan jenuh tanpa batas, dengan mati rasa tanpa sisa.

mereka berteriak, mencaci, menghakimi tiap laku.
aku?
masih saja acuh bak telingaku tertutup rapat tanpa celah.
entah mereka menangis, mengeluh, membelai lembut aku.
tetap saja, tak ada kata peduli terlontar.
aku sudah cukup dengan kata sakit.
meski aku tahu, sakit yang aku buat tertanam olehku.
atau mungkin, karena mereka yang telah jenuh.

biar sudah,
ada duri mendarah daging.
ada sederet tangis tertahan dalam gumpal darah yang disebut hati.
kali ini aku lepas tangan, kali ini aku menerka perih.
namun kali ini, biar aku sendiri.

berhentilah

kali ini menguatkan hati merangkai kata demi kata,
walau nyatanya aku menangis sakit dalam hati.
lagi lagi karna kamu.

dengan bodohnya aku masih mengharap dengan mudahnya kamu kembali.
karena hati memilih kamu untuk kesekian kalinya lagi.
tapi naas,
aku bertindak bodoh lagi dan smuanya kacau.
reflekku hanya bisa memohon, tertunduk lesu lalu menahan tangis.
aku tak ingin malu karena menangisi kamu,
rasanya seperti orang bodoh yang tak bisa terima kenyataan.
dan aku mengerti,
kamu bukan tipe orang yang suka dan tahu aku seperti ini.
aku tak ingin mendengar caci maki protesmu dengan sikap manjaku ini..
cukup sudah.

lagi lagi aku memohon,
tanpa pikir panjang smua terasa sakit.
aku jatuh dalam jurang harap kosongmu.
harapanku sirna untuk kesekian kalinya..
serumit inikah membuat kamu kembali?
padahal jelas begitu sederhana alasan kita tetap bersama,
skalipun balas membalas dendam usai.
perang kita sudah usai, sayang..


kali ini ku cermati kata demi kata yang kamu kirim tadi,
memenuhi inbox hape bunda.
jauh dari sampingku, kamu masih menyimpan peduli..
terima kasih.
tapi egoku mengharap kamu kembali.
cukup sesederhana itu saja, jangan di perumit lagi.
bisakah?
nada smsmu membalas tanyaku dengan tenang dan santai, berbeda dengan kamu yang dulu.
aku makin suka :)
tapi sakitnya menusuk jantung.
kali ini dibuat gila jiwa ragaku karna kamu..
cukup puaskah kamu?
di sisi lain, iseng membuka twit.
ada kamu di TL sayang, aku bahagia lagi, senyumku mengembang jelas dalam muka lusuhku..
lega kataku.
kamu bilang sayang, sekalipun aku tahu ada debat kecil antara pikir dan rasamu.

sudah, hentikan sakit dan munafikmu itu.
bukankah kamu sudah letih?
buat apa bermain topeng dan kata seperti ini terus menerus?
hentikan sayang..
aku ingin smuanya dari awal.
mencintai kamu tanpa bayang bayang sakitku dan sakitmu..

sudahi saja

mataku sudah berat menahan kantuk,
namun kamu masih sliweran, mondar mandir dalam otakku.
dasar hiperaktif.
masih saja dengan tanpa dosa kamu merasuki pikiranku.
tidak jenuhkah?

baru beberapa jam yang lalu aku memohon kamu untuk stay.
namun yang ada hanya debat seru mengumbar janji dan mengobar sakit.
letih kali ini.
aku sudah cukup bermain main dengan kamu dan dia, sayang.
mungkin waktuku salah,
mengumbar kasih saat kamu membenciku.
miris.

hari ini cukup kamu membuat sesak dalam hati.
dalam kata kamu bahagiakan aku tapi dalam hitungan menit dan jam kamu menusuk.
aku bukan layang-layang yang bisa dengan mudahnya kamu tarik ulur..
sudah usailah smua permainan ini.
tiba-tiba kamu menggertak.
dalam hati jelas berhenti aliran darah.
kamu ingin pergi lagi, berhenti memerdulikan aku.
membenci aku dengan sikap egoisku memohon kamu kembali lagi.
tanpa malu tanpa dosa.
letih kamu dengan sikapku, jelasmu.
tak ingin lebih dalam sakit yang kamu rasa.
bukan begitu sayang?

kali ini,
bisa kita hentikan permainan ini?
belum puas dan letihkah kamu?
jangan begini terus..
aku tak mau meninggalkan kamu tanpa alasan jelas memendam sakit.

kembali

sinar bulan tak menyapaku malam ini.
mungkin sudah bosan dia memberi inspirasi tentang kamu tiap aku merindukan kamu.
agaknya dia sudah sadar bahwa kamu kembali lagi.

aku tertawa kecil dalam keheningan malam ini.
teringatkan kamu dan kenangan konyol kita.
namun tiba-tiba tetes air mata luruh kembali.
aku merindukan kamu.
walau rinduku beberapa minggu ini sudah cukup terbayar dengan beberapa menit bertemu kamu di sebuah sudut di sekolah.
wajah manis tenangkan hati. senyum favoritku :)
namun dengan konyolnya aku bersembunyi,
kali ini membiarkan senyum legaku terlukis di wajahku.
rasanya ingin lagi, lebih lama.
berbicara, bercerita banyak tentang banyak hal.
sama seperti dulu.
lagi-lagi ku urungkan niatku.
harus tau waktu sisil :)

kamu memohon,
jangan biarkan tanganku dengan sadar mengirim pesan tak penting lagi.
tapi maaf,
kali ini aku tak bisa.
sadar ataupun tidak,
jemariku tlah otomatis mengirim pesan demi pesan penggambar hati.
maaf yaaa :(

aku bukan juliet yang rela korbankan apapun demi romeonya.
aku cuma sisil.
gadis kecil tak sempurna yang beberapa bulan ini sudah menyiksa batinmu dengan tega.
namun dengan tulus aku meminta,
sedikit gumpalan nori dalam hatimu.
menyisakan tempat untukku berlabuh lagi..
terlalu banyakkah?

karena hujan

mungkin benar katamu, aku bodoh.
cerobohnya aku mengatakan rinduku yang besar padamu tanpa pikir panjang.
lalu dengan mudahnya aku lontarkan kata-kata menyakitkan padanya.
tapi tetap, tanpa sesal ku berhati lega.
sudah bodoh, tak ingin rugi dan disalahkan pula..
gila.

dan kemudian,
entah aku yang berlebihan atau bagaimana,
aku bahagia.
tapi juga sesak yang kurasa..
smuanya jelas, tapi tetap sakit yang kamu rasa.
niatmu makin bulat, meninggalkan aku tanpa kesan sama sekali.
belajar membenciku dan membuatku membenci kamu.
berharap tak saling bertatap muka,
sekalipun kamu tahu ada saja hal yang bisa membuatnya terjadi.

sekali lagi mungkin benar katamu, aku bodoh.
dengan polosnya aku berkata aku menangis, tak inginkan smua terjadi.
tanpa introspeksi diri.
tanpa timbal balik.
lalu hujan turun.
terima kasih Tuhaaaaan, aku bersyukur.

kali ini ku katakan, berhentilah.
beri aku waktu bernafas sejenak, menangis dengan hujan.
tenang dengan derasnya air dan dinginnya sore.

tiba-tiba celetukmu timbulkan amarahku.
"dasar bodoh, sangat amat bodoh menyakiti diri sendiri seperti itu. hentikan niatmu."
tanpa pikir panjangpun ku katakan kamu yang bodoh.
tak membiarkan aku hilangkan sakit karena kamu.
dan dengan teganya menanamkan sakit demi sakit yang tak terhingga.


mataku sembab,
tapi kali ini aku bahagia.
yaa, setidaknya smua tubuhku basah karena tetes-tetes air itu.
yang tak sperti biasanya terasa di pipi saja.
selalu, hujan yang bisa tenangkan aku karena kamu.
layaknya hujan dapat lunturkan keruh pikir dan benakku karena sakit.

sang adam dan rinduku

ku tuliskan kata demi kata untuk kamu ,
malam ini ,
untuk sang adam yang tak bisa ku sentuh lagi .


halo ,
apa kabarmu disana sang adam ?
bahagiakah kamu sekarang tanpa aku ?
apa tlah kau laksanakan kewajibanmu sebagai hambaNya ?
bagaimana harimu ? bahagiakah ?

itu hanya sebatas pertanyaan kecil yang selalu dan tanpa henti ku tanyakan padamu stiap hari .
dalam hati tentunya ..
karena aku tak punya kuasa untuk bertanya ,
karena salahku terlalu besar dan hancurkan hatimu .

wahai sang adam ,
terbesitkah rasa rindu mendalam yang setiap malam ku rasa untukmu ?
kemudian aku menangis ,seperti yang ku katakan padamu .
dengan rasa sakit penyesalan yang tak kunjung aku rasakan pudar .
memejamkan mata beberapa menit sembari menstabilkan denyut jantung dan aliran darah .
namun kala itu smakin dalam aku mengingatmu ,
merasakan smua tentang kamu dan memori konyol kita .
sesak .

wahai sang adam ,
mungkin kamu sedang terbaring nyaman dalam ruang sunyimu ,memaksakan matamu untuk terpejam .
atau mungkin ,
kamu sedang mengumpulkan smangatmu melupakan aku dan smangatmu songsong masa depanmu .
yaa ,
aku mengerti kamu luar dalam ..

mataku tiba-tiba terasa panas ,
pertanda air mata leleh dan akan membasahi pipi .
cepat-cepat ku urungkan niatku ,
mengingat kamu berkata : aku gak suka anak cengeng, yang kuat dong :)
tapi hal itu yang membuat aku smakin kuat ingin menangis ,sesak rasanya .
jika aku menangisi kamu ,di ampunikah aku ?
aku merindukanmu ,wahai sang adam .

nyatamu dalam nyataku

kini ,
dalam detak jantung yang makin kencang .
dalam butiran air mata yang berseluncur ria di pipi .
dalam senyum lusuh menahan sakit .
dalam stiap langkah yang makin tertatih .
kamu ,
slalu datang ,
temani aku dan ubah smuanya .

bahagia yang menyelimuti ,
setiap ku rebahkan diriku .
kesetiaan yang terpupuk indah ,
merajut tali kasih yang tak kan ku biarkan putus .

aku masih menanti ,
saat kamu akan kembali dari pergimu .
saat kamu tersenyum dari sedihmu .
saat kamu lakukan smua hal bersamaku .

aku ,
tak kan pernah jengah dan letih sandarkan hati padamu .
karna ku tahu .
dalam nyatamu ,
aku milikmu , bagian terpenting dalam hidupmu .
dan dalam nyataku ,
kamu tak kan terganti .

dalam hujan

tik tik tik.. rinai hujan basahi kita sore itu.
melewati jalan demi jalan, kendaraan yang lalu lalang.
duduk manis di sebuah becak berdua.
ceritamu ku dengar, tiap kata ku cerna baik.
aku sama, sama seperti kmarin-kmarinnya, masih berlapis rasa nyaman, tanpa rasa sayang yang membungkusnya.
hujan kali ini berbeda buatku.
hujan kali ini tak menyadarkanku tentang suatu hal.
tentang rasaku padamu.
rasa yang dulu mendominasi hatiku yang sebagian besar untukmu.

sejenak aku lupakan tentang perasaanku ini.
aku fokuskan pada gerak gerikmu, tutur katamu, serta wajahmu.
semua sama saat kau bercerita padaku.
cerita yang tak pernah ada bosannya ku dengar, cerita tentang hidupmu yang menurutku menarik.
cerita yang bisa buat tawaku muncul, cerita yang bisa buat rasaku tak padam.
seketika lamunanku berkembang.
ada rasa sakit dan kecewa yang muncul.
dominasi rasa benci membelenggu.

stop! hentikan rasa itu.
aku ingin rasakan lagi masa-masa indahku.
frustasiku karna kamu dulu! cukup!aku sudah tak tahan.aku sedang disampingmu, itu berarti aku harus menempatkan emosiku.
dan itu berarti, aku harus hilangkan rasa-rasa sakit dan sebagainya itu.
ah, pergi sana, menghambat.

dan, aku berhasil.yang aku ingat, hanya ada kamu dan aku, dan rasa yang menyertainya.

karena kamu

: diantara tatap mata yang saling terrbelenggu emosi ,ada rasa yang masih tersimpan ,ada secuil kisah yang tak pernah pudar di hapus waktu .seperti itulah rasaku ,hingga akhirnya aku buang semua rasaku untukmu .aku ,hanya seseorang yang tak pernah bisa jadi milikmu .

aku melangkah pelan, melewati jalan demi jalan..
mereka dan semuanya masih berjalan seperti biasanya, tak terlihat raut kesedihan yang mereka rasa.
sedang aku, masih dalam dinginnya hati, terbelenggu emosi.
egoisme menerjang jiwa, merusak apa yang ada dihadapku.
rasanya muak berkecamuk dalam hati, tegaskan bahwa saat ini aku sakit.

detik demi detik yang aku lalui, terasa hambar.
rasanya kebahagianku terenggut dari satu kata yang dengan mudah goyahkan kekakuan hatiku.
aku, yang masih berjalan disini, masih belum mengerti mengapa ada kata sehebat itu.

duniaku sekarang berhenti,
tapi dalam nyata, tak ada yang berhenti.
rasa sesal bercampur rasa egois, rasa maaf bercampur rasa amarah.
aku merintih sakit.
dia.
huh, mana mungkin dia tau?
mana mungkin dia sadar akan hadirku?
meskipun aku tau, rasaku tak bisa seperti kmarin.

aku, yang terus melangkah tanpa arah.
tak ingin melihat raut wajahnya.
raut wajah yang masih sama, tak berubah.
sama seperti 3 tahun yang lalu.
sekalipun melirik dan melihatmu,
aku ingin tersenyum ikhlas.
ikhlas, karna kamu bahagia.
ikhlas, karna aku sayang kamu.

Preambule

ini blog yang khusus untuk pembaca .
sudah tertata rapi ,  dan mungkin anda semua suka .
selamat membaca , maaf belum sempurna dan hanya berisikan tentang percintaan :)

.